autoGlobemagz.com – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan kinerja ekspor perusahaan yang telah dilakukan selama 30 tahun sejak pengapalan pertama pada 1987, saat gelar press confrence gathering with media, Jumat 28/07 di Jakarta.
Dalam kurun waktu tiga dekade ini, total ekspor kendaraan utuh (Completely Buit-Up/CBU) bermerek Toyota mencapai lebih dari 1,1 juta unit, 833.500 unit kendaraan terurai (Completely Knock Down/CKD), 1.47 juta unit mesin utuh serta lebih dari 648 juta potong komponen dengan dengan total nilai mencapai USD 19 miliar atau sekitar 250 triliun rupiah.
Aktivitas ekspor Toyota dimulai dengan pengapalan Kijang Super (Kijang generasi ke-3) ke Brunei Darussalam dan beberapa negara di Asia-Pasifik 30 tahun silam. Kinerja ekspor Toyota mengalami peningkatan yang signifikan setelah dimulainya proyek IMV[1] (International Innovative Multi-purpose Vehicle) pada tahun 2004.
Konsistensi serta komitmen yang kuat untuk selalu memelihara serta menigkatkan performa ekspor membawa produk-produk Toyota Indonesia dapat diterima dengan baik di lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika dan Oseania.
Dalam kesempatan yang sama, TMMIN juga menjabarkan pergantian jabatan di level direksi yang terjadi sejak bulan April 2017. Pergantian tersebut antara lain Wakil Presiden Direktur TMMIN kini dijabat oleh Edward Otto Kanter yang sebelumnya menjabat sebagai Senior Direktur. Selain itu Bob Azam yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Administrasi, kini bertanggung jawab sebagai Direktur Administrasi, Corporate & External Affairs, dan Toermoedi S dipercaya untuk bertanggung jawab sebagai Direktur Unit Manufacturing.
Secara keseluruhan lebih dari 90% produk Toyota yang dipasarkan oleh Toyota Grup di Indonesia sudah merupakan produksi dalam negeri sendiri. Model kendaraan yang diproduksi oleh pabrik TMMIN yaitu Etios Valco, Vios, Yaris dan Sienta menggunakan komponen lokal sebesar 60% – 80%. Sedangkan di segmen MPV dan SUV, penggunaan komponen lokal Kijang Innova mencapai 85% dan Fortuner 75%.
Toyota terus melakukan upaya untuk meningkatkan rasio kandungan dalam negeri. Sepanjang semester pertama 2017 ini, TMMIN baru saja menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan pemasok lokal level 2 terkait produksi lokal resin dan material non-woven Kedepannya, TMMIN akan terus menggandeng berbagai pihak untuk melokalkan beberapa material pembentuk komponen lainnya seperti baja, aluminium, dan plastik sintetis.
oleh : agungsatriyo.